Senin, 16 Mei 2016

BENSIN DAN BILANGAN OKTAN

BENSIN DAN BILANGAN OKTAN Komponen utama bensin adalah n-heptana dan isooktana. Angka yang digunakan untuk menunjukan mutu bensin ini disebut bilangan oktan. BENSIN DAN BILANGAN OKTAN bensin Hasil pengolahan minyak bumi umumya dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Selain itu, digunakan juga sebagai bahan baku industri petrokimia, misalnya plastik dan serat. Bensin merupakan salah satu bahan bakar hasil pengolahan minyak bumi yang penting. Saat ini, ada beberapa jenis bensin yang beredar di pasaran, seperti premium, pertamax, dan pertamax plus. Harga masing-masing jenis bensin tersebut tidak sama karena mutunya berbeda. Mutu bensin ditentukan oleh efektifitas pembakarannya di dalam mesin. Bensin yang baik tidak menimbulkan ketukan (knocking) pada mesin. Ketukan pada mesin terjadi bila bensin terbakar tidak pada saat yang tepat sehingga akan mengganggu gerakan piston pada mesin. KOMPONEN BENSIN Berdasarkan penelitian, bensin merupakan campuran dari berbagai macam senyawa hidrokarbon. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk menentukan senyawa manakah yang paling efektif digunakan sebagai standar dalam menentukan mutu bensin. Penelitian umumnya dilakukan dengan membuat bensin standar, yaitu bensin yang dibuat dari senyawa n-heptana dan isooktana (2,2,4-trimetil pentana). Angka yang digunakan untuk menunjukan mutu bensin ini disebut bilangan oktan ataau bilangan oktana. Semakin tinggi bilangan oktan bensin, semakin baik mutu bensin tersebut. komponen utama bensin Bensin standar yang mengandung 100% isooktana diberi bilangan oktan 100, sedangkan yang mengandung 100% n-heptana diberi bilangan oktan 0. Jadi, bensin standar yang mengandung 60% isooktana dan 40% n-heptana diberi bilangan oktan 60. BILANGAN OKTAN Penentuan angka oktan suatu bahan bakar dilakukan dengan pengujian di laboratorium, yaitu dengan membandingkan efisiensi pembakarannya dengan bensin standar. Alkohol yang mempunyai angka oktan 112, bukan berarti bahwa alkohol tersebut mengandung 112% isooktana. Tetapi, alkohol tersebut mempunyai efisiensi pembakaran 12% di atas bensin standar yang berkadara 100% isooktana. Jadi, jika suatu bahan bakar mempunyai bilangan oktan 80,mutu (kualitas) pembakarannya setara dengan bensin standar yang mengandung 80% isooktana dan 20% n-heptana. Tabel berikut memuat bilangan oktan dari beberapa bahan bakar. Tabel bilangan oktan beberapa bahan bakar Senyawa Bilangan oktan Senyawa Bilangan oktan n-heptana 0 Metilsikloheksana 104 2-metilheksana 41 Benzena 108 3-metilheksana 56 Metilbenzena 124 2,2-dimetilpentana 89 1-heptena 68 2,3-dimetilpentana 87 5-metil-1-heksena 96 2,4-dimetilpentana 77 2-metil-2-heksena 129 3,3-dimetilpentana 95 2,4-dimetil-1-pentena 142 3-etilpentana 64 4,4-dimetil-1-pentena 144 2,2,3-trimetilbutana 113 2,3-dimetil-2-pentena 165 n-heksana 26 2,4-dimetil-2-pentena 135 sikloheksana 77 2,2,3-trimetil-1-butena 145 Pada umumnya, bensin yang dihasilkan dari proses penyulingan tahap pertama mempunyai angka oktan antara 70-80. Untuk itu, perlu dinaikan bilangan oktan -nya agar tidak menyebabkan mesin mudah aus. Peningkatan bilangan oktan dapat dilakukan dengan menambahkan zat aditif anti ketukan seperti Tetra Ethyl Lead (TEL), Methyl Tertier Buthyl Ether (MTBE) dan etanol. 1. TEL (Tetra Ethyl Lead) TEL (Tetra Ethyl Lead) dengan rumus kimia Pb(C2H5)4. Cara ini efektif, tetapi timbal hasilpembakarannya dapat mengendap di mesin. Oleh karena itu, perlu ditambahkan senyawa 1,2-dibromoetana (C2H4Br2), yanga kan mengikat timbal menjadi PbBr2 yang mudah menguap. Adanya PbBr2 yang berasal dari bensin menimbulkan masalah baru, yaitu dapat menimbulkan pencemaran. Selain itu, timbal yang terlepas ke udara juga berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, saat ini penggunaan timbal untuk meningkatkan bilangan oktan sudah ditinggalkan. 2. MTBE (Methyl Tertier Buthyl Ether) Dengan bilangan oktan 118, senyawa MTBE mempunyai rumus kimia: MTBE - bensin dan bilangan oktan Meskipun tidak mengandung timbal seperti TEL, sehingga relatif lebih aman dibandingkan TEL, namun tetap saja MTBE ini memiliki potensi mencemari lingkungan karena mikroorganisme sulit menguraikannya. 3. Etanol Zat Aditif lainnya yang dapat meningkatkan efisiensi pembakaran bensin, dengan bilangan oktan 112 adalah Etanol. Etanol ini memiliki keunggulan dibanding saudaranya TEL dan MTBE, tidak mengandung timbal dan bisa diuraikan oleh mikroorganisme sehingga tidakmencemari udara/lingkungnan. Disamping itu, etanol bisa didapat dari hasil fermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga di alam ketersediannya cukup melimpah dan juga dapat dibudidayakan. Demikian ulasan mengenai proses pembentukan minyak bumi. Jika ada masukan, saran ataupun pertanyaan silahkan berkomentar ya. Semoga bermanfaat….. Sumber: Sudarmo, U.(2013). KIMIA: Untuk SMA/MA Kelas XI, Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Erlangga: Jakarta http://kimiadasar.com/bensin-dan-bilangan-oktan/

NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA

NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA Didalam sistem periodik unsur biasanya dicantumkan data-data dari masing-masing atom, misalnya simbol atom, nomor atom dan nomor massa. Simak penjelasannya Sebelumnya telah dipelajari sistem periodik unsur. Tahukah sobat, informasi apa yang dapat diperoleh dari tabel periodik? Sistem periodik unsur memuat informasi mengenai atom, yang selalu ada biasanya adalah simbol unsur, nomor atom, dan nomor massa. Perhatikan gambar di bawah: NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA nomor atom dan nomor massa Data atom Ga yang dicantumkan pada sistem periodik unsur 1. NOMOR ATOM (Z) Nomor atom suatu unsur menunjukan jumlah proton yang terdapat dalam atom. Nomor atom diberi lambang Z. Nomor atom suatu unsur merupakan ciri khas atom unsur tersebut. Muatan atom suatu unsur selalu netral. Oleh karena itu, jumlah proton selalu sama dengan jumlah elektron. Dengan demikian, hubungan Antara nomor atom, proton, dan elektron dapat dituliskan sebagai berikut. Nomor Atom = Z = jumlah proton = jumlah elektron Atom oksigen bernomor atom8, berarti memiliki 8 proton dan 8 elektron. Atom neon bernomor atom 10, artinya neon memiliki 10 proton dan 10 elektron. Jadi, jika nomor atom berbeda, unsurnya juga berbeda. Nomor atom adalah khas untuk masing-masing atom. 2. NOMOR MASSA (A) Nomor massa menggambarkan massa partikel-partikel penyusun atom, yaitu massa proton, massa elektron, dan massa neutron. Massa elektron sangat kecil dibandingkan dengan massa proton dan neutron sehingga massa elektron ini dapat diabaikan. Nomor massa diberi notasi A dan didefinisikan sebagai jumlah proton dan jumlah neutron. Hubungan antara nomor massa, proton dan neutron adalah sebagai berikut: Nomor massa = A = jumlah proton + jumlah neutron Jumlah proton ∑p = Z, Jumlah neutron = ∑n, Sehingga A = Z + ∑n Dengan mencantumkan nomor atom dan nomor massa, suatu atom dapat ditulis dengan notasi sebagai berikut. AzX Jadi, A adalah nomor massa yang ditulis di kiri atas (superskrip) dan Z adalah nomor atom yang ditulis di kiri bawah (subskrip). Contoh Soal Nomor atom dan Nomor massa 1 Tentukan jumlah proton, elektron, dan neutron unsur/ion berikut: 199F 2311Na ion F– ion Na+ Jawab : 1. 199F maka ∑p = ∑e = Z = 9 ∑n = A- Z = 19-9 = 10 2. 2311Na maka ∑e = ∑p = Z = 11 ∑n = A-Z = 23-11 =12 3. Ion F–, artinya ion F menangkap 1 elektron sehingga jumlah elektronnya bertambah 1. Jadi F– memiliki: Jumlah proton = Z = 9 Jumlah elektron = Z+1 = 9+1 = 10 Jumlah neutron = A-Z = 19-9= 10 4. ion Na+, artinya atom Na melepas 1 elektron sehingga jumlah elektronnya berkurang 1. Jadi, Na+ memiliki: jumlah proton = Z = 11 jumlah elektron = Z-1 = 11-1 = 10 jumlah neutron = A-Z = 23-11 = 12 Contoh Soal nomor atom dan nomor massa 2 Tuliskan lambang atom berdasarkan data partikel berikut: Atom X memiliki 27 proton, 27 elektron dan 32 neutron. Atom Y memiliki 1 proton, 1 elektron, dan tidak ada neutron. Jawab: 1. X memiliki Z = ∑p =27 A = Z + ∑n = 27 + 32 = 59 Jadi lambang atom X adalah 5927X 2. Y memiliki Z = ∑p =1 A = Z + ∑n = 1+0 = 1 Atom Y adalah hidrogen, yang merupakan satu-satunya atom yang tidak memiliki neutron. Jadi, lambang atom Y adalah 11Y. Dengan adanya nomor atom, nomor massa, proton, elektron, neutron nanti akan ada yang namanya isobar, isotop, isoton. Demikian tulisan mengenai nomor atom dan nomor massa. Jika ada masukan, saran ataupun pertanyaan silahkan berkomentar ya. Semoga bermanfaat….. Sumber: Sutresna, N.(2005).KIMIA untuk SMA Kelas I (Kelas X) Semester 2. Grafindo Media Pratama: Bandung.

BAHAN BAKAR FOSIL

BAHAN BAKAR FOSIL Tumbuhan,batu bara, minyak bumi, dan gas alam menyediakan energi yang pada mulanya berasal dari matahari. Melalui proses photosintesis, tumbuhan menyimpan energi yang dapat diperoleh kembali melalui pembakaran tumbuhan itu sendiri atau pelapukan tumbuhan yang diubah menjadi bahan bakar fosil. Semua bahan bakar fosil yang ada pada saat ini dibentuk selama jutaan tahun yang lampau ketika hewan dan tanaman aquatik terkubur dan tertekan oleh lapisan sedimen di bagian bawah laut dan lumpur. Selama waktu itu materi-materi organik diubah menjadi minyak bumi, gas dan batubara, yang saat ini merupakan sumber utama energi migas. Jadi contoh bahan bakar fosil adalah minyak bumi, gas alam, dan batubara. Minyak bumi adalah cairan kental berwarna gelap yang tersusun dari campuran senyawa karbon, yaitu senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen. Komposisi minyak bumi sangat beragam, mulai dari hidrokarbon dengan jumlah atom karbon rendah sampai tinggi (5-25 atom karbon membentuk rantai karbon). Gas alam biasanya diasosiasikan dengan deposit minyak bumi yang pada umumnya merupakan gas metana, sisanya gas etana, propana, dan butana. Gas alam dan minyak bumi digunakan bersama-sama sekitar tiga per empat dari bahan bakar fosil yang dikonsumsi per tahun. Gas alam cair yang utama adalah metana, CH4, dan kadang-kadang mengandung sedikit etana, propana dan butana. Kalor pembakaran per mol gas alam adalah: CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) ∆Ho = -802 kJ Nilai ∆Ho ini setara dengan 50,1 kJ per gram bahan bakar gas alam. Minyak bumi adalah campuran senyawa karbon yang sangat kompleks. Bensin yang diperoleh dari minyak bumi melalui proses kimia dan fisika menggandung banyak senyawa hidrokarbon berbeda. Salah satu hidrokarbon dalam bensin adalah oktan, C8H18. Pembakaran senyawa oktan melepaskan kalor sebanyak 5074 kJ/mol. C8H18(l) + 25/2 O2(g) → 8CO2(g) + 92H2O(g) ∆Ho = -5074 kJ Nilai ∆Ho ini setara dengan 44,4 kJ/g. Harga ini menunjukan alasan mengapa bahan bakar fosil cair lebih populer sebab minyak bumi melepaskan kalor lebih besar dibandingkan batubara untuk jumlah yang sama. Antrasit atau batubara keras adalah jenis batubara paling tua, diperkirakan mulai terbentuk sekitar 250 juta tahun yang lalu dan mengandung karbon lebih dari 80%. Batubara bituminit adalah jenis batubara paling muda,mengandung karbon sekitar 45% sampai 65%. Pembakaran batubara dalamoksigen akan menghasilkan kalor sebesar 30,6 kJ/g.Kita dapat membandingkan nilai ini dengan kalor pembakaran karbon (grafit). C(grafit) + O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) ∆Ho = -393,5 kJ Harga tersebut berlaku untuk satu mol karbonn. Jadi untuk satu gram karbon sama dengan 32,8 kJ/g. Nilai ini tidak jauh berbeda dengan yang diperoleh dari pembakaran batubara. Demikian ulasan mengenai bahan bakar fosil. Jika ada masukan, saran ataupun pertanyaan silahkan berkomentar ya. Semoga bermanfaat….. Sumber: Sunarya,Y.(2003). Kimia Dasar 2. Alkemi Grafisindo Press: Bandung

Bahan Bakar

Bahan Bakar Bahan Bakar Ramah Lingkungan Untuk Bumi Kita Tercinta Ilustrasi bahan bakar Bahan bakar adalah suatu materi yang bisa diubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain sehingga selaras dengan yang biasa kita sebut sebagai energi. Bahan bakar memiliki suatu energi yang berpotensi untuk dilepaskan, diubah, dan dimanipulasi menjadi bentuk energi yang lain demi keperluan tertentu. Bahan bakar biasanya diproses melalui pembakaran yang melibatkan energi panas yang banyak terkandung di dalamnya. Energi tersebut mengalami pelepasan setelah direaksikan dengan oksigen yang terdapat di udara. Selain melalui proses pembakaran, proses reaksi nuklir atau hidrokarbon juga bisa menghasilkan bahan bakar yang diperlukan dalam kehidupan manusia. Macam-macam Bahan Bakar Berdasarkan bentuknya, bahan bakar dibagi ke dalam tiga kelompok, yakni bahan bakar padat, bahan bakar gas, dan bahan bakar cair. Bahan bakar padat memiliki bentuk dan materi yang padat yang bisa membantu manusia melakukan proses pembakaran dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam keperluan industri. Contoh bahan bakar padat adalah batubara dan kayu yang jika direaksikan dengan oksigen bisa menghasilkan api dan panas. Bahan bakar gas memiliki bentuk dan materi berupa gas yang biasanya digunakan untuk proses pembakaran dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan bahan bakar padat. Bahan Bakar Gas bisa ditemukan pada LPG atau CNG yang merupakan campuran antara ikatan kimia propana, butana, dan bahan kimia lain yang bisa digunakan untuk memasak serta melakukan pembakaran dalam jumlah besar dan waktu yang singkat. Sementara itu, bahan bakar cair tentu saja terbentuk dari bahan atau materi cair yang bisa ditemukan dalam bahan bakar minyak (BBM). Bahan bakar cair ini biasa digunakan untuk menggerakkan mesin dan kendaraan bermotor karena kemampuannya yang dapat dibakar di dalam karburator. Bahan bakar cair atu minyak bumi ini biasanya berwarna hitam karena berasal dari campuran jenis molekul hidrogen karbon yang menghasilkan air dan karbon monoksida. Berbagai bahan bakar cair yang biasa kita temui adalah bensin, solar, dan minyak tanah. Bahan Bakar Fosil? Mungkin ada sebagian orang yang belum mengetahui apa yang dimaksud dengan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil ini merupakan bahan yang terbentuk dan tersimpan di dalam bumi yang berasal dari mikroorganisme tumbuh-tumbuhan dan binatang yang telah mati selama berjuta tahun lamanya. Bentuk bahan bakar fosil pun macam-macam, yakni berupa minyak bumi, gas bumi, dan batu bara yang biasa kita gunakan untuk keperluan pembakaran selama ini. Bahan bakar fosil yang pertama adalah batu bara, yakni batuan yang dapat dibakar karena terbentuk dari endapat organik sisa tumbuhan yang kemudian dibentuk dengan proses pembatubaraan. Unsur-unsur kimia yang terdapat dalam batu bara ini adalah hidrogen, oksigen, dan karbon. Pembentukan energi fosil ini mengalami proses yang sangat lama dengan mendapatkan pengaruh dari gesekan panas bumi dan tekanan udara lainnya. Jenis batu bara pun ada dua macam, yakni batu bara dengan pertambangan darat dan pertambangan terbuka. Batu bara juga merupakan bahan bakar yang bisa juga digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga uap yang juga bisa digunakan dalam teknik peleburan logam dan industri. Bahan bakar fosil yang kedua adalah minyak bumi yang merupakan cairan kental berwarna cokelat gelap dan kehijauan yang mudah terbakar. Cairan ini juga sering disebut sebagai emas hitam yang berada di lapisan atas dari sebagian area yang ada di kerak bumi. Bahan kimia yang terkandung di dalam minyak bumi adalah berbagai hidrokarbon, sebagian besar dari seri alkana dengan berbagai varian penampilan, komposisi, dan kemurnian. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang terdapat di lokasi sumber minyak dengan melalui berbagai macam proses, yakni proses studi geologi, analisis, sedimen, karakter, serta struktur sumber. Lalu minyak bumi tersebut akan diproses di pengilangan minyak yang dipisah-pisahkan berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan beraneka ragam jenis minyak bumi. Bahan bakar tersebut dipergunakan untuk memproduksi berbagai material yang dibutuhkan oleh manusia. Beberapa jenis bahan bakar minyak yang terdapat di Indonesia adalah minyak tanah rumah tangga, minyak tanah industri, pertamax, pertamax racing, pertamax plus, premium, bio premium, bio solar, solar transportasi, solar industri, minyak diesel, minyak bakar, dan pertamina DEX. Berbagai Fakta Mengenai Bahan Bakar Alternatif Permasalahan bahan bakar selalu menjadi perbincangan di Indonesia dan seluruh dunia. Krisis bahan bakar minyak (BBM) menyadarkan semua pihak bahwa manusia sangat bergantung pada bahan bakar dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Berbagai penelitian dilakukan untuk mendapatkan bahan bakar alternatif agar kebutuhan manusia bisa terpenuhi. Penelitian bahan alternatif pernah dilakukan oleh negara-negara di Eropa, seperti Australia, Jerman, Prancis, dan Amerika Serikat. Negara-negara Eropa tersebut mengembangkan bahan bakar dengan menggunakan tanaman yang berbeda. Hal ini berhubungan karena tiap negara memiliki potensi tanah dan lahan berbeda dan tidak semua tanaman bisa tumbuh di negara lainnya. Contohnya, Jerman memakai minyak dari kandungan tanaman rapeseed. Amerika Serikat menggunakan bahan bakar dari tanaman kedelai. Indonesia pernah mengembangkan kelapa sawit sebagai pengganti bahan bakar minyak bumi. Berbagai cara dilakukan pemerintah dan kalangan akademis untuk mencari solusi energi alternatif murah, aman, dan ramah lingkungan. Kondisi Indonesia yang luas daratannya dengan kandungan tanah masih subur dan gembur memiliki potensi untuk mengembangkan bahan bakar dari tumbuhan. Bahan bakar dari tumbuhan disebut biofeul. Apa Itu Biofeul? Biofeul adalah bahan bakar yang diperoleh melalui proses, dari hasil tumbuhan. Biofeul terdiri dari dua jenis berikut. 1. Ethanol Ethanol adalah bahan bakar biofeul yang berasal dari alkohol. Maksudnya, struktur ethanol sama dengan anggur dan bir. Untuk membuat alkohol, diperlukan tumbuhan yang mengandung karbohidrat tinggi, contohnya ketela pohon. Prosesnya diperlukan fermentasi. Ethanol bisa digunakan untuk menggerakkan mesin berbahan bakar bensin (kendaraan). 2. Biodisel Biodisel adalah bahan bakar dari lemak nabati yang menghasilkan senyawa kimia alkyl estern. Mempunyai komposisi yang sama dengan bahan diesel solar, malah bisa dibilang lebih bagus. Sebagai bahan cair, biosel bisa langsung dimasukkan ke dalam mesin diesel tanpa perlu memodifikasi mesin. Biodisel dapat dicampur dengan solar. Kedua jenis biofeul tersebut bisa menjadi bahan bakar alternatif, memecahkan masalah bahan bakar yang sudah didapat, dan dengan harga yang mahal. Sekarang, tinggal bagaimana caranya agar bahan bakar tersebut akrab di masyarakat karena masyarakat perlu terbiasa melepaskan bahan bakar dengan kandungan minyak bumi. Perlu sosialisasi perkenalan bahan dan perlu kebijakan pemerintah agar masyarakat menanggapinya serius dan positif. Apalagi, jika harganya jauh lebih murah dari bahan bakar minyak bumi. Perlu ada pula dari kalangan pengusaha yang membangun pabrik untuk membuat bahan bakar ini. Sekalipun tidak, beberapa tempat yang mengembangkannya dipermudah perizinannya. Bahkan, intensif terhadap hal perpajakan. Seperti yang dilakukan pemerintahan Austria dan Australia yang mengeluarkan kebijakan dan kemudahan untuk membangun pabrik biofeul. Dengan demikian, para pengusaha dan pebisnis tertarik untuk membangun pabrik bahan bakar alternatif karena peluang usahanya sangat potensial. Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya segala energi yang ada di muka bumi ini bisa diolah menjadi energi lain yang dibutuhkan oleh manusia. Oleh sebab itu, seyogyanya manusia tidak mengeksploitasi sumber daya alam hanya demi kepentingan individu saja.

Jenis - jenis bahan bakar

Jenis - jenis bahan bakar Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif. Bahan bakar dibedakan menjadi tiga menurut wujudnya, yakni cair, padat dan gas. Jenis - jenis Bahan bakar: 1. Bahan bakar cair (BBM) Minyak (petroleum) berasal dari kata-kata: Petro = rock (batu) dan leaum = oil (minyak) Minyak dan gas sebagian besar terdiri dari campuran molekul carbon dan hydrogen yang disebut dengan hydrocarbons. Minyak dan gas terbentuk dari siklus alami yang dimulai dari sedimentasi sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang terperangkap selama jutaan tahun. Pada umumnya terjadi jauh dibawah dasar lautan. Material-material organik tersebut berubah menjadi minyak dan gas akibat efek combinasi temperatur dan tekanan di dalam kerak bumi. Kumpulan dari minyak dan gas tersebut membentuk reservoir-reservoir minyak dan gas. BBM terdiri dari berbagai jenis hydrocarbons yang berasal dari minyak bumi, dan sering pula terdiri dari campuran-campuran lain. Sifat mudah menguap di dalam mesin menentukan jenis hydrocarbons dan campuran yang digunakan pada BBM. Sifat mudah menguap tersebut disebut dengan volatility. Karena minyak bumi mentah mempunyai kadar volatility yang lebih rendah dan tinggi dari BBM, maka BBM harus dipisahkan dari minyak bumi mentah melalui proses destilasi, namun karena dengan proses tersebut jumlah BBM yang diperoleh sangat sedikit maka minyakk bumi mentah harus melalui proses penyulingan yang lebih komplek. Penyulingan minyak bumi mentah tersebut akan mengubah kadar volatility hydrocarbons yang lebih rendah atau lebih tinggi dari BBM menjadi sama dengan BBM.BBM yang dihasilkan merupakan campuran dari hydrocarbon-hydrocarbon dengan kadar volatility yg sama. Komposisi dan sifat dari BBM ditentukan dari jenis dan kandungan minyak bumi mentah asalnya, metode penyulingan yang digunakan dan tergantung dari sifat zat-zat campuran yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu BBM. Minyak bumi terdiri dari bermacam-macam jenis hidrokarbon, namun hanya beberapa jenis yang dominan antara lain : a. Jenis Paraflin (CnH2n+2) mempunyai sifat sangat stabil, reaksi dengan gas chloor, banyak terdapat hampir pada semua jenis minyak bumi. Paraffin wax (lilin) adalah rangkaian yang lurus dan bercabang. b. Jenis Olefin atau jenis Ethylene (CnH2n) terdiri dari senyawa tidak jenuh, mudah bereaksi dengan gas chloor, asam chlorida dan asam sulfat. Olefin yang titik didihnya rendah tidak terdapat dalam minyak bumi tetapi biasanya terdapat pada minyak hasil perengkahan (cracking). c. Jenis Naphthene (CnH2n) meskipun mempunyai tipe sama dengan Olefin, namun memiliki sifat yang berbeda. Naphthene memiliki senyawa cincin (cyclic compounds) yang jenuh, sedangkan Olefin senyawa lurus yang antara karbonnya ada senyawa tak jenuh. d. Jenis Aromatik (CnH2n-6) biasa disebut jenis benzene, jenis ini mudah bereaksi dengan senyawa organik lain. Minyak bumi jarang yang mengandung senyawa benzene atau toluene, tetapi minyak bumi dari Sumatra dan Kalimantan mengandung senyawa aromatik. e. Jenis Diolefin (CnH2n-2) sifatnya hampir sama dengan olefin tetapi lebill aktif, bahkan dapat membentuk polimer dengan senyawa tidak jenuh lainnya menjadi molekul yang besar semacam karet (gum). Jenis diolefin tidak ada dalam minyak bumi, hanya ada pada hidrokarbon rengkahan. Beberapa hasil pengolahan minyak bumi diantaranya adalah : a. Elpiji (liquid pressure gas) adalah bahan bakar gas yang dipakai dirumah tangga, restoran dan kantor. Merupakan bahan bakar yang bersih dan praktis, sejenis bahan bakar gas yang juga digunakan untuk kendaraan disebut BBG dan ada juga yang digunakan sebagai bahan baku berbagai produk disebut LNG (liquid natural gas). b. Gasoline adalah BBM yang banyak dibutuhkan, hampir 45% total produk minyak bumi diupayakan menjadi BBM ini. Produk ini kebanyakkan berasal dari proses sekunder karena disaratkan angka oktannya harus tinggi. BBM ini di Indonesia disebut Premium, Super dan atau benzole. Penggunaannya untuk kendaraan penumpang, motor dan pesawat terbang yang tidak bermesin jet. Spesifikasi bahan bakar minyak ini antara lain : 1. Pertamak Plus Adalah bahan bakar motor bensin tanpa timbal yang diproduksi dari High Octane Mogas Component (HOMC) yang berkualitas tinggi ditambah dengan bahan aditif generasi terbaru sesuai dengan kebutuhan yang direkomendasikan pabrikan kendaraan bermotor. Bahan bakar ini diformulasikan khusus untuk memenuhi tuntutan akan bahan bakar minyak yang dapat melayani mesin yang bekerja pada kompresi tinggi tetapi ramah lingkungan dan lebih aman terhadap kesehatan manusia. Pertamak plus mempunyai angka oktan minimal 95 dimana angka oktan ini lebih tinggi dari premix dan premium. Pertamax plus dipasarkan tanpa diberi pewarna (bening) direkomendasikan untuk kendaraan keluaran tahun 1992 keatas atau kendaraan yang menggunakan katalistik converter. 2. Pertamax Adalah bensin tanpa timbal dengan kandungan aditif generasi mutakhir yang dapat membersihkan Intake Valve Port Fuel Injektor dan ruang bakar dari carbon. Mempunyai angka oktan 92 dan dapat digunakan pada kendaraan dengan kompresi yang tinggi. 3. Premium Tanpa Timbal (Super TT) Adalah bahan bakar motor bensin yang tidak mengandung timbale dan komponen HOMC. Bahan bakar ini dapat digunakan pada kendaraan yang menggunakan Catalitic Conventer. 4. Premium Adalah bahan bakar jenis ditilat dengan warna kekuningan yang jernih dan mengandung timbale sebagai octane booster (TEL). Warna kuning pada premium ini diakibatkan oleh penambahan. Umumnya premium digunakan untuk bahan bakar motor bensin seperti mobil, sepeda motor dan motor temple. Bahan bakar ini sering juga disebut sebagai gasoline atau petrol dan tidak boleh digunakan pada kendaraan yang dilengkapi catalytic conventer. Bila bahan bakar yang mengandung timbal digunakan pada kendaraan yang dilengkapi dengan catalytic conventer, akan menyebabkan pori-pori katalis tertutup oleh bahan timbal ini dan menyebabkan hilangnya kemampuan katalitic conventer sebagai katalis konversi emisi pencemaran menjadi emisi yang bersahabat dengan lingkungan. c. Kerosene adalah fraksi lebih berat dari pada gasoline, dan mudah menguap. Kebutuhan BBM ini lebih rendah dari pada gasoline. Sebelumnya kerosene ini digunakan untuk lampu penerangan sehingga sering disebut minyak lampu. Saat ini digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan kegiatan pertanian. Pemakaian kerosene dinegara-negara berkembang sangat tinggi. Saat ini dugunakan juga untuk BBM pesawat terbang yang menggunakan mesin jet disebut DPK (double purpose kerosine). d. Minyak diesel (Solar), pemakaian BBM ini terus-menerus meningkat, karena makin pesatnya laju ekonomi. Penggunaan BBM ini untuk transportasi darat, laut dan mesin- mesin pembangkit tenaga listrik. Kendaraan penumpang, saat ini juga banyak yang menggunakan solar, karena harga BBM ini relatif lebih murah. e. Industrial diesel oil (IDO), BBM ini khusus untuk keperluan industri lebih berat dari pada solar (ADO), namun di Indonesia tidak dibedakan. Disamping itu digunakan untuk mencairkan BBM yang lebih berat (Residual fuel oil). f. Residual fuel oil fraksi ini lebih berat dari pada IDO, dalam perdagangan disebut minyak bakar atau residu, atau minyak bakar hitam. BBM jenis ini digunakan untuk ketel uap dan dapur di pabrik dengan desain khusus untuk burnernya. Harganya lebih murah dari pada IDO. g. Minyak pelumas merupakan sebagian kecil dari produk minyak bumi. Namun merupakan produk yang paling penting karena diperlukan untuk melumasi permukaan bagian mesin yang saling, bergesekan dan bergerak untuk mencegah keausan. Misalnya silinder motor bakar, turbin, gear-box dan sebagainya. h. Gemuk (greases) merupakan pelumas yang berbentuk padat, digunakan untuk bantalan (bearing) yang beroperasi pada suhu tinggi, dan untuk bearing yang tidak boleh bocor. i. Lilin (wax) merupakan hasil samping dari kilang minyak pelumas. Penggunaan lilin untuk packing agar menjadi "water proof" atau "vapor proof" untuk kontainer. Kotak roti dan atau makanan yang dibekukan, juga digunakan untuk membuat cetakan (mold) bagian mesin dan juga untuk upacara-upacara tradisional. j. Aspal, dihasilkan dari residu minyak bumi jenis tertentu, digunakan untuk jalan dan untuk campuran industi atap bangunan. k. Kokas (petroleum coke disebut juga green coke) hasil samping produk proses perengkahan residu, berbentuk padat. Kokas digunakan juga untuk bahan bakar, dan juga untuk melelehkan metal pada industri pengecoran logam. Beberapa pabrik menggunakan untuk membuat elektroda batang las dan blasting logam, kompound (ampelas) dan bahan yang tahan suhu tinggi. l. Carbon black adalah hasil samping produksi proses perengkahan, penggunaannya untuk pabrik ban kendaraan, industri karet, industri tinta cetak, pabrik cat, pabrik piring dan sebagainya. m. Produk Petrokimia (petrochemical) ini merupakan nama umum dari produk minyak bumi seperti ethylene, propylene, butylene, isobutylene, cyclohexane, dan phenol yang merupakan senyawa organik, sedangkan yang anorganik seperti amonia dan hidrogen peroksida. n. Produk Petrokimia lanjutan (Secondary petroleum product) merupakan produk yang setiap tahun selalu bertambah, karena penemuan baru. Misainya berjenis-jenis detergen untuk bahan pencuci, bermacam-macam karet sintetik, dan bermacam-macam fibre-glass. nylon, dacron, orion, dynel dan acrilan. Produk ini termasuk beberapa produk plastik polyethylene, line, cat dengan bahan dasar plastik, politur, dan coating lantai dan sebagainya. 2. Bahan bakar padat. Bahan bakar padat adalah suatu materi padat yang dapat diubah menjadi energy. Contohnya adalah batubara. Sifat fisik batubara termasuk nilai panas, kadar air, bahan mudah menguap dan abu.Sifat kimia batubara tergantung dari kandungan berbagai bahan kimia seperti karbon,hidrogen, oksigen, dan sulfur.Nilai kalor batubara beraneka ragam dari tambang batubara yang satu ke yang lainnya. Nilai untuk berbagai macam batubara diberikan dalam Tabel dibawah. Tabel . GCV untuk berbagai jenis batubara Parameter Lignit (dasar kering) Batubara India Batubara Indonesia Batubara Afrika Selatan GCV (kKal/kg) 4500 4000 5500 6000 3. Bahan Bakar Gas Berikut adalah daftar jenis-jenis bahan bakar gas: a. Bahan bakar yang secara alami didapatkan dari alam: - Gas alam - Metan dari penambangan batubara b. Bahan bakar gas yang terbuat dari bahan bakar padat - Gas yang terbentuk dari batubara - Gas yang terbentuk dari limbah dan biomasa - Dari proses industri lainnya (gas blast furnace) c. Gas yang terbuat dari minyak bumi - Gas Petroleum cair (LPG) - Gas hasil penyulingan - Gas dari gasifikasi minyak d. Gas-gas dari proses fermentasi Bahan bakar bentuk gas yang biasa digunakan adalah gas petroleum cair (LPG), gas alam, gas hasil produksi, gas blast furnace, gas dari pembuatan kokas, dll. Nilai panas bahan bakar gas dinyatakan dalam Kilokalori per normal meter kubik (kKal/Nm3) ditentukan pada suhu normal (20 0C) dan tekanan normal (760 mm Hg). LPG terdiri dari campuran utama propan dan Butan dengan sedikit persentase hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan butilene) dan beberapa fraksi C2 yang lebih ringan dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang terdapat dalam LPG adalah propan (C3H8), Propilen (C3H6), normal dan iso-butan (C4H10) dan butilen (C4H8). LPG merupakan campuran dari hidrokarbon tersebut yang berbentuk gas pada tekanan atmosfir, namun dapat diembunkan menjadi bentuk cair pada suhu normal, dengan tekanan yang cukup besar. Walaupun digunakan sebagai gas, namun untuk kenyamanan dan kemudahannya, disimpan dan ditransport dalam bentuk cair dengan tekanan tertentu. LPG cair, jika menguap membentuk gas dengan volum sekitar 250 kali. Gas alam merupakan bahan bakar dengan nilai kalor tinggi yang tidak memerlukan fasilitas penyimpanan. Gas ini bercampur dengan udara dan tidak menghasilkan asap atau jelaga. Gas ini tidak juga mengandung sulfur, lebih ringan dari udara dan menyebar ke udara dengan mudahnya jika terjadi kebocoran. Metan merupakan kandungan utama gas alam yang mencapai jumlah sekitar 95% dari volum total. Komponen lainnya adalah: Etan, Propan, Pentan, Nitrogen, Karbon Dioksida, dan gasgas lainnya dalam jumlah kecil. Sulfur dalam jumlah yang sangat sedikit juga ada. Karena metan merupakan komponen terbesar dari gas alam, biasanya sifat metan digunakan untuk membandingkan sifat-sifat gas alam terhadap bahan bakar lainnya. 2.Berdasarkan ketersediaan materinya " Bahan bakar tidak berkelanjutan Bahan bakar tidak berkelanjutan bersumber pada materi yang diambil dari alam dan bersifat konsumtif. Sehingga hanya bisa sekali dipergunakan dan bisa habis keberadaannya di alam. Misalnya bahan bakar berbasis karbon seperti produk-produk olahan minyak bumi. " Bahan bakar berkelanjutan Bahan bakar berkelanjutan bersumber pada materi yang masih bisa digunakan lagi dan tidak akan habis keberadaannya di alam. Misalnya tenaga matahari. 3. Berdasarkan proses terbentuknya : a. Bahan bakar alamiah Bahan bakar alamiah ialah bahan bakar yang berasal dari alam. Contoh bahan bakar padat alamiah antara lain : antrasit, batubara bitumen, lignit, kayu api, sisa tumbuhan. Sedangkan bahan bakar gas alamiah misalnya: gas alam dan gas petroleum. b. Bahan bakar non-alamiah Bahan bakar non-alamiah ialah bahan bakar yang tidak berasal dari alam atau buatan manusia. Contoh dari bahan bakar padat non-alamiah antara lain: kokas, semi-kokas, arang, briket, bris, serta bahan bakar nuklir. Sedangkan bahan bakar cair non-alamiah antara lain: bensin atau gasolin, kerosin atau minyak tanah, minyak solar, minyak residu, dan juga bahan bakar padat yang diproses menjadi bahan bakar cair seperti minyak resin dan bahan bakar sintetis. Untuk bahan bakar gas non-alamiah misalnya gas rengkah (atau cracking gas) dan "producer gas". Sumber bahan bakar hayati Contohnya: Biodiesel Biodiesel dari Minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit dan jarak pagar. Digunakan untuk pengganti solar. Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan. Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Namun, dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas. Bioetanol Bioetanol dari tanaman yang mengandung pati / gula, seperti sagu, singkong, tebu dan sogum. Digunakan untuk pengganti bensin. Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme Biooil Biooil dari minyak nabati (straight vagetable oil) dan Biomass melalui proses pirolisa. Digunakan untuk pengganti minyak tanah. Biogas Biogas dari limbah cair dan limbah kotoran ternak. Digunakan untuk pengganti minyak tanah. Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik. Sifat - fisik dan kimia bahan bakar: a. Batubara Formula :C137H97O9NS (jenis bituminus) Unsur utama : Carbon, Hidrogen, dan Oksigen Warna : Black / Hitam berkilauan metalik Kandungan : 86% - 98% unsur Carbon b. Arang Pengertian : Residu hitam berisi karbon tidak murni Unsur utama : Carbon, Hidrogen, dan Oksigen Warna : Hitam ringan mudah hancur Kandungan : 86% - 98% unsur Carbon c. Kayu Pengertian : Bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan Terbentuk dari : Akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel Warna : rata-rata Coklat Tekstur : Penampilan sifat struktur pada bidang lintang d. Bensin (gasolin) Pengertian : Campuran cairan yang berasal dari minyak bumi Penyusunnya : Hidrokarbon Warna : Kuning bening (cairan) Berat jenis : 0,71 - 0,77 (719,7 kg/m3) e. Kerosin (minyak tanah) Pengertian : Keros Yunani: lilin, di Swiss sebagai minyak tanah Jarak lebur : -61 oC - (-26 oC) Suhu pengapian : 220 oC Suhu pembakaran : 600 oC f. Diesel Pengertian : Produk akhir yang digunakan sebagai bahan bakar Nama lain : Solar Diciptakan oleh : Rudolf Diesel Digunakan untuk : mesin diesel g. Asetilin Pengertian : Proses pengelasan secara manualdengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gas asetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa logam pengisi. Terbentuk dari : Campuran karbida ditambah air Rumus : CaC2 + 2H2O C2H2 + Ca (OH)2 + kalor h. "Blast Furnace Gas" LEL & ULL : 27% dan 75% Terbentuk dari : Produk samping tanur tiup Suhu pembakaran : diatas 100 oC Nilai panas : 93 BTU i. Gas Alam Pengertian : Bahan bakar fosil berbentuk gas Terbentuk dari : metana (CH4) Kandungan : terdiri dari etana,propana,butana Warna : Biru muda atau kuning kemerah-merahan j. Gas Petroleum Disebut juga : LPG, GPL Terbentuk dari : Campuran hidrokarbon gas propana dan butana Nilai kalor : 26,1 kWh/m3 k. Lignit (batubara muda) Pengertian : Bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan komposisi : kandungan C 25-35%, kadar air 66%, abu 6% Jenis : xyloid lignit dan kompak lignit Warna : Coklat kehitaman 4. Sumber bahan bakar Bahan bakar minyak berasal dari minyak bumi dan ada juga yang berasal dari sumber daya hayati. Minyak bumi diperoleh dari dalam perut bumi yang berasal dari sisa-sisa/ fosil hewan-hewan yang terkubur jutaan tahun yang lalu yang telah berubah menjadi minyak. Minyak bumi yang diperoleh dari perut bumi tadi selanjutnya dibawa ke kilang pengolahan. Disana minyak bumi diproses secara bertingkat menghasilkan jenis-jenis bahan bakar tadi. Jenis-jenis bahan bakar yang dihasilkan adalah gas, bensin, minyak tanah, solar, minyak berat (digunakan untuk minyak pelumas, lilin, umpan proses petrokimia), dan residu (digunakan untuk bahan bakar mesin pembangkit uap panas, aspal, bahan pelapis anti bocor). Sedangkan bahan bakar minyak yang berasal dari sumbar daya hayati dapat berupa campuran lemak nabati dan hewani seperti biodiesel. 5. Cara produksi bahan bakar 1. Destilasi kering/pirolisis Distilasi kering adalah suatu metoda pemisahan zat-zat kimia. Dalam proses distilasi kering, bahan padat dipanaskan sehingga menghasilkan produk-produk berupa cairan atau gas (yang dapat berkondensasi menjadi padatan). Produk-produk tersebut disaring, dan pada saat yang bersamaan mereka berkondensasi dan dikumpulkan. Distilasi kering biasanya membutuhkan suhu yang lebih tinggi dibanding distilasi biasa. Metode ini dapat digunakan untuk memperoleh bahan bakar cair dari batubara dan kayu. Selain itu, distilasi kering juga digunakan untuk memecah garam-garam mineral. Misalnya pemecahan sulfat melalui termolisis, menghasilkan gas sulfur dioksida dan sulfur trioksida yang dapat dilarutkan dalam air membentuk asam sulfat. Pada awalnya, ini adalah cara yang umum untuk memproduksi asam sulfat. 2. gelatinasi, Proses pemasakan pati di dengan melunakkan dan memecah sel. Dalam proses gelatinasi, bahan baku ubi kayu, ubi jalar, atau jagung dihancurkan dan dicampur air sehingga menjadi bubur, yang diperkirakan mengandung pati 27-30%. Kemudian bubur pati tersebut dimasak atau dipanaskan selama 2 jam sehingga berbentuk gel. Proses gelatinasi tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: a) Bubur pati dipanaskan sampai 130 oC selama 30 menit, kemudian didinginkan sampai mencapai temperature 95 oC yang diperkirakan memerlukan waktu sekitar ? jam. Temperatur 95 oC tersebut dipertahankan selama sekitar 1 ? jam, sehingga total waktu yang dibutuhkan mencapai 2 jam. b) Bubur pati ditambah enzyme termamyl dipanaskan langsung sampai mencapai temperatur 130 oC selama 2 jam. Gelatinasi cara pertama, yaitu cara pemanasan bertahap mempunyai keuntungan, yaitu pada suhu 95 oC aktifitas termamyl merupakan yang paling tinggi, sehingga mengakibatkan yeast atau ragi cepat aktif. Pemanasan dengan suhu tinggi (130 oC) pada cara pertama ini dimaksudkan untuk memecah granula pati, sehingga lebih mudah terjadi kontak dengan air enzyme. Perlakuan pada suhu tinggi tersebut juga dapat berfungsi untuk sterilisasi bahan, sehingga bahan tersebut tidak mudah terkontaminasi. Gelatinasi cara kedua, yaitu cara pemanasan langsung (gelatinasi dengan enzyme termamyl) pada temperature 130 oC menghasilkan hasil yang kurang baik, karena mengurangi aktifitas yeast. Hal tersebut disebabkan gelatinasi dengan enzyme pada suhu 130 oC akan terbentuk tri-phenyl-furane yang mempunyai sifat racun terhadap yeast. Gelatinasi pada suhu tinggi tersebut juga akan berpengaruh terhadap penurunan aktifitas termamyl, karena aktifitas termamyl akan semakin menurun setelah melewati suhu 95 oC. Selain itu, tingginya temperature tersebut juga akan mengakibatkan half life dari termamyl semakin pendek, sebagai contoh pada temperature 93 oC, half life dari termamyl adalah 1500 menit, sedangkan pada temperature 107 oC, half life termamyl tersebut adalah 40 menit (Wasito, 1981). Hasil gelatinasi dari ke dua cara tersebut didinginkan sampai mencapai 55 oC, kemudian ditambah SAN untuk proses sakharifikasi dan selanjutnya difermentasikan dengan menggunakan yeast (ragi) Saccharomyzes ceraviseze. 3. sakharifikasi, Proses penguraian polisarida menjadi gula-gula sederhana seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa (Stanbury et al., 1995). Semua proses untuk memproduksi sesuatu menggunakan kultur mikrobia di sebut fermentasi. Sebagian besar fungi merupakan organisme yang dianggap lebih kuat dalam menghasilkan enzim ekstra seluler, termasuk selulase (Gianfreda dan Rao, 2004 yang disitasi oleh Ali Mursyid, 2009). Proses sakarifikasi memerlukan suhu proses berkisar pada 55oC hingga 58oC selama 48 hingga 96 jam. Enzim yang dipergunakan pada proses sakarifikasi adalah enzim amiloglukosidase (1,4 glucan glucohydrolase, EC. 3. 2. 1. 3). Enzim amiloglukosidase mengkatalis pemotongan gugusan glukosa dari ujung non reduksi dari polimer pati menghasilkan glukosa. Enzim amiloglusidase dapat menghidrolisa ikatan ?-1,6 glukosida namun kecepatan reaksinya lambat. 4. fermentasi. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. 5. Gasifikasi Suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termo kimia menjadi gas, dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran. Selama proses gasifikasi reaksi kimia utama yang terjadi adalah endotermis (diperlukan panas dari luar selama proses berlangsung). Media yang paling umum digunakan pada proses gasifikasi ialah udara dan uap. Produk yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi tiga bagian utama, yaitu padatan, cairan (termasuk gas yang dapat dikondensasikan) dan gas permanen. Media yang paling umum digunakan dalam proses gasifikasi adalah udara dan uap. Gas yang dihasilkan dari gasifikasi dengan menggunakan udara mempunyai nilai kalor yang lebih rendah tetapi disisi lain proses operasi menjadi lebih sederhana. a. Beberapa keunggulan dari teknologi gasifikasi yaitu : Mampu menghasilkan produk gas yang konsisten yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. b. Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu bara, minyak berat, biomassa, berbagai macam sampah kota dan lain sebagainya. c. Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk yang bernilai lebih tinggi. d. Mampu mengurangi jumlah sampah padat. e. Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioxin yang berbahaya. 6. Coal water fuel Coal Water Fuel (CWF) merupakan bahan bakar campuran antara batubara dan air yang dengan bantuan aditif membentuk suspensi kental yang homogen serta stabil selama penyimpanan, pengangkutan dan pembakaran. Percobaan pembakaran CWF sebagai bahan bakar bertujuan untuk mencari kondisi optimal dan efisien dalam pembakaran, yang selanjutnya dengan menggunakan alat penukar panas, uap panas basah dapat diubah menjadi uap panas kering yang digunakan sebagai pengering di industri tekstil. Metodologi meliputi: menyiapkan dan membuat CWF dari bahan baku batu bara bituminous; modifikasi burner dan tungku pembakaran; evaluasi dan pengamatan kinerja sistem pembakaran CWF dengan menggunakan boiler dan heat exchanger dalam pengeringan bahan tekstil 7. .Likuifaksi Proses likuifikasi merupakan proses di mana pati dirubah menjadi glukosa, maltosa dan matotriosa dan oligosakarida. Proses likuifikasi memerlukan suhu yang tinggi sehingga enzim yang dipergunakan harus mempunyai kemampuan bekerja pada suhu yang tinggi. Enzim yang biasanya digunakan pada proses likuifikasi adalah enzim ?-amilase. Karakterisitik enzim ?-amilase antara lain memecah pati dari dalam molekul, menghidrolisa ikatan ?-1,4 glukosida pada pati yang telah tergelatinisasi. Hidrolisa amilosa akan menghasilkan dekstrin sedangkan hidrolisa amilopektin menghasilkan oligodakarida dengan jumlah monomer dua hingga enam. 6. Ketersediaan sumber bahan bakar Ketersediaan sumber bahan bakar minyak , padat maupun gas yang berasal dari fosil sangat terbatas. Karena bergantung pada ketersediaannya di dalam perut bumi, yang proses pembentukannya sangat lama. Sedangkan yang berasal dari sumber daya hayati tingkat ketersediaannya sangat melimpah di muka bumi, ditambah lagi tingkat polusi yang rendah dari residu pembakaran yang terjadi didalam mesin. Kesimpulan Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Jenisnya bermacam - macam, ada yang berupa padat cair dan gas. Yang keseluruhannya bersumber dari sumber daya alam yang ada di bumi, baik yang terbatas yang tidak dapat diperbaharui maupun yang tidak terbatas dan dapat diperbaharui. Dan masing - masing cara mendapatkannya berbeda - beda untuk prosesnya tergantung darimana sumber daya itu berasal atau diperoleh.

Siapakah A. A. Navis

Siapakah A. A. Navis Nama lengkap A.A. Navis adalah Ali Akbar Navis, tetapi sepanjang kariernya ia lebih dikenal dengan namanya yang lebih simpel A.A. Navis. Ia lahir di Padangpanjang, Sumatera Barat, tanggal 17 November 1924. Ia merupakan anak sulung dari lima belas bersaudara. Berbeda dengan kebanyakan putra Minangkabau yang senang merantau, A.A. Navis telah memateri dirinya untuk tetap tinggal di tanah kelahirannya. Ia berpendapat bahwa merantau hanyalah soal pindah tempat dan lingkungan, tetapi yang menentukan keberhasilan tetaplah kreativitas itu sendiri. Kesenangan A.A. Navis terhadap sastra dimulai dari rumah. Orang tuanya, pada saat itu, berlangganan majalah Panji Islam dan Pedoman Masyarakat. Kedua majalah itu memuat cerita pendek dan cerita bersambung di setiap edisinya. Navis selalu membaca cerita itu dan lama-kelamaan ia mulai menggemarinya. Ayahnya, St. Marajo Sawiyah, mengetahui dan mau mengerti akan kegemaran Navis. Ayahnya pun lalu memberikan uang agar Navis dapat membeli buku bacaan kegemarannya. Itulah modal awal Navis untuk menekuni dunia karang-mengarang di kemudian hari. Navis memulai pendidikan formalnya dengan memasuki sekolah Indonesisch Nederiandsch School (INS) di daerah Kayutaman selama sebelas tahun. Kebetulan jarak antara rumah dan sekolah Navis cukup jauh. Perjalanan panjang yang ditempuhnya setiap hari itu dimanfaatkannya untuk membaca buku sastra yang dibelinya. Selama sekolah di INS, selain mendapat pelajaran utama, Navis juga mendapat pelajaran kesenian dan berbagai keterampilan. Pendidikan Navis, secara formal, hanya sampai di INS. Selanjutnya, ia belajar secara otodidak. Akan tetapi, kegemarannya membaca buku (bukan hanya buku sastra, juga berbagai ilmu pengetahuan lain) memungkinkan intelektualnya berkembang. Bahkan, ia terlihat menonjol dari teman seusianya. Dari berbagai bacaan yang diperolehnya, Navis kemudian mulai menulis kritik dan esai. Ia berusaha menyoroti kelemahan cerpen Indonesia dan mencari kekuatan cerpen asing. Ketika menulis cerpennya sendiri, kelemahan cerpen Indonesia itu dicoba diperbaikinya dengan memadukannya dengan kekuatan cerpen asing. Navis memulai kariernya sebagai penulis ketika usianya sekitar tiga puluhan. Sebenamya ia sudah mulai aktif menulis sejak tahun 1950. Akan tetapi, kepenulisannya baru diakui sekitar tahun 1955 sejak cerpennya banyak muncul di beberapa majalah, seperti Kisah, Mimbar Indonesia, Budaya, danRoman. Selain cerpen, Navis juga menulis naskah sandiwara untuk beberapa stasiun RRI, seperti Stasiun RRI Bukittinggi, Padang, Palembang, dan Makassar. Selanjutnya, ia juga mulai menulis novel. Tema yang muncul dalam karya A.A. Navis biasanya bernapaskan kedaerahan dan keagamaan sekitar masyarakat Minangkabau. Navis pernah berkeinginan menulis peristiwa kemiliteran yang pernah dihadapi bangsa Indonesia dan tentang kebangkitan umat Islam. Akan tetapi, keinginan itu diurungkannya mengingat sulitnya mencari penerbit yang mau menerbitkan cerita yang berisi kedua peristiwa tersebut. Kalau dipaksakan, hal itu dapat menjadi suatu karya yang mubazir. Navis memang prihatin terhadap situasi bangsa Indonesia saat itu sehingga tidak perlu heran mengapa banyak pengarang lebih memilih membuat cerita “hiburan” agar dapat terbit. Keadaan itu menimbulkan kesan bahwa bangsa Indonesia memang lebih menyukai pekerjaan di atas ranjang daripada pekerjaan bermanfaat bagi manusia. Tentang kehadirannya dalam sastra Indonesia, A. Teeuw berkomentar bahwa Navis sebenarnya bukan seorang pengarang besar, melainkan seorang pengarang yang menyuarakan suara Sumatera di tengah konsep Jawa (pengarang Jawa) sehingga ia layak disebut sebagai pengarang “Angkatan Terbaru”. Komentar lain, Abrar Yusra, mengatakan bahwa cerpen Navis “Robohnya Surau Kami” yang mendapat hadiah kedua dari majalah Kisah sebenarnya lebih terkenal daripada cerpen “Kejantanan di Sumbing” karya Subagio Sastrowardoyo. Hidup sebagai sastrawan tidaklah mudah, terutama dalam masalah perekonomian. Hidup dari sekadar mengharapkan upah menulis menjadi suatu hal yang mustahil. Hal itu disadari betul oleh Navis. Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa ia menjadi pengarang hanya ketika ia mengarang. Setelah itu, ia menjadi orang biasa lagi yang harus bekerja untuk mendapatkan nafkah. Di luar bidang kepengarangannya itu, Navis bekerja sebagai pemimpin redaksi di harian Semangat(harian angkatan bersenjata edisi Padang), Dewan Pengurus Badan Wakaf INS, dan pengurus Kelompok Cendekiawan Sumatera Barat (Padang Club). Di samping itu, Navis juga sering menghadiri berbagai seminar masalah sosial dan budaya sebagai pemakalah atau peserta. Setelah Navis menikah, istrinya juga ikut membantu pekerjaannnya sebagai sastrawan. Apabila ia sedang menulis sebuah cerita, istrinya selalu mendampinginya dan membaca setiap lembar karangannya. Ia memperhatikan reaksi istrinya ketika membaca dan itu yang dibuatnya sebagai ukuran bahwa tulisannya sesuai atau tidak dengan keinginannya. Di hari tuanya, Navis menyimpan beberapa gagasan untuk menulis cerpen dan memulai menggarap novel. Beberapa dari keinginannya itu sudah selesai, tetapi banyak juga yang terbengkalai. Kendalanya adalah usianya yang bertambah tua yang menyebabkan daya tahan tubuh dan pikirannya semakin menurun. A.A. Navis meninggal karena sakit di Rumah Sakit Pelni, Jakarta, tahun 2004. KARYA-KARYA A.A. NAVIS: a. Cerita Pendek 1. Robohnya Surau Kami (kumpulan cerpen), Jakarta: Gramedia, 1986 2. Hujan Panas dan Kabut Musim (kumpulan cerpen), Jakarta: Jambatan, 1990 3. “Cerita Tiga Malam”, Roman, Thn. V, No.3, 1958:25--26 4. “Terasing”, Aneka, Thn. VII, No. 33, 1956:12--13 5. “Cinta Buta”, Roman, Thn. IV, No. 3, 1957 6. “Man Rabuka”, Siasat, Thn. XI, No. 542, 1957:14--15 7. “Tiada Membawa Nyawa”, Waktu, Thn. XIV, No.5, 1961 8. “Perebutan”, Star Weekly, Thu. XVI, No. 807, 1961 9. “Jodoh”, Kompas, Thu. Xl, No. 236, 6 April 1976:6 b. Puisi Dermaga dengan Empat Sekoci (kumpulan 34 puisi), Bukittinggi: Nusantara c. Novel 1. Kernarau, Jakarta: GrasIndo, 1992 2. Saraswati si Gadis dalarn Sunyi, Jakarta: Pradnya Paramita, 1970. d. Karya Nonfiksi 1. “Surat-Surat Drama”, Budaya, Thn.X, Januari-Februari 1961 2. “Hamka Sebagai Pengarang Roman”, Berita Bibliografi, Thn.X, No.2, Juni 1964 3. “Warna Lokal dalam Novel Minangkabau”, Sinar Harapan, 16 Mel 1981 4. “Memadukan Kawasan dengan Karya Sastra.”, Suara Karya, 1978 5. “Kepenulisan Belum Bisa Diandalkan sebagai Ladang Hidup”, Suara Pembaruan, 1989 6. “Menelaah Orang Minangkabau dari Novel Indonesia Modern”, Bahasa dan Sastra, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1977 e. Hadiah dan Penghargaan 1. Hadiah kedua lomba cerpen majalah Kisah (1955) untuk cerpen “Robohnya Surau Kami” 2. Penghargaan dari UNESCO (1967) untuk kumpulan cerpen Saraswati dalam Sunyi 3. Hadiah dari Kincir Emas (1975) untuk cerpen “Jodoh” 4. Hadiah dari majalah Femina (1978) untuk cerpen “Kawin” 5. Hadiah seni dari Depdikbud (1988) untuk novel Kemarau 6. SEA Write Awards (1992) dari Pusat Bahasa (bekerja sama dengan Kerajaan Thailand) demikian tadi biografi A.A Navis

Dunia Sastra Indonesia

Dunia Sastra Indonesia SASTRA BUKAN MERUPAKAN UNTAIAN KATA DEMI KATA ATAU BAIT DEMI BAIT YANG ANEH. TAPI SASTRA MERUPAKAN HASIL KARYA CIPTA YANG MURNI DARI JIWA YANG PALING DALAM BERUPA MAHLUK ADA DAN TIADA YANG MENJELMA SEBAGAI UNTAIN KATA INDAH Tokoh - Tokoh Sastra Indonesia dan Karyanya Bagian I Diposkan oleh Dunia Sastra Indonesia di 6/02/2008 Tokoh Sastra Kulihat sungai mengalir begitu deras tampa ada putusnya terus dan terus mengalir seolah menggambarkan perjalanan yang saling bersambungan dari generasi ke generasi yang bentuk rupa awal tak jauh daribentuk rupa pengakhirnya A.A. Navis Ia adalah seorang sastrawan dari Kampung Jawa, Padang Panjang, dan mulai membuka mata di dunia 17 November 1924' * Antologi Lengkap Cerpen A.A. Navis (2005) * Gerhana: novel (2004) * Bertanya Kerbau Pada Pedati: kumpulan cerpen (2002) * Cerita Rakyat dari Sumatra Barat 3 (2001) * Kabut Negeri si Dali: Kumpulan Cerpen (2001) * Dermaga Lima Sekoci (2000) * Jodoh: Kumpulan Cerpen (1999) * Yang Berjalan Sepanjang Jalan (1999) * Cerita Rakyat dari Sumatra Barat 2 (1998) * Filsafat dan Strategi Pendidikan M. Sjafei: Ruang Pendidik INS Kayutanam (1996) * Otobiografi A.A. Navis: Satiris dan Suara Kritis dari Daerah (1994) * Surat dan Kenangan Haji (1994) * Cerita Rakyat dari Sumatra Barat (1994) * Hujan Panas dan Kabut Musim: Kumpulan Cerita Pendek (1990) * Pasang Surut Pengusaha Pejuang: Otobiografi Hasjim Ning (1986) * Alam Terkembang Jadi Guru: Adat dan Kebudayaan Minangkabau (1984) * Di Lintasan Mendung (1983) * Dialektika Minangkabau (editor) (1983) * Dermaga dengan Empat Sekoci: Kumpulan Puisi (1975) * Saraswati: Si Gadis dalam Sunyi: sebuah novel (1970) * Kemarau (1967) * Bianglala: Kumpulan Cerita Pendek (1963) * Hudjan Panas (1963) * Robohnya Surau Kami (1955) Abdul Hadi WM Sastrawan indonesia ,Ia dilahirkan di Sumenep, Madura, Jawa Timur, 24 Juni 1948 Ia membuat suatu buah karya berupa puisi diantara puisi - puisinya : * Meditasi (1976) * Laut Belum Pasang (1971) * Cermin (1975) * Potret Panjang Seorang Pengunjung Pantai Sanur (1975) * Tergantung Pada Angin (1977) * Anak Laut, Anak Angin (1983) Abdul Muis Ia dilahirkan (Solok, Sumatera Barat, 3 Juli 1883 - Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959) * Salah Asuhan(novel, 1928, difilmkan Asrul Sani, 1972) * Pertemuan Jodoh (novel, 1933) * Surapati (novel, 1950) * Robert Anak Surapati(novel, 1953) Acep Zamzam Noor Ia seorang sastrawan muada lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 28 Februari 1960 * Tamparlah Mukaku! (kumpulan sajak, 1982) * Aku Kini Doa (kumpulan sajak, 1986) * Kasidah Sunyi (kumpulan sajak, 1989) * Di Luar Kata (kumpulan sajak, 1996) * Dari Kota Hujan (kumpulan sajak, 1996) * Di Atas Umbria (kumpulan sajak, 1999) * Jalan Menuju Rumahmu (kumpulan sajak, 2004) Achdiat K. Mihardja Keretakan dan Ketegangan (1956) mendapat Hadiah Sastra BMKN tahun 1957 dan novelnya, Atheis (1949) memperoleh Hadiah Tahunan Pemerintah RI tahun 1969 (R.J. Maguire menerjemahkan novel ini ke bahasa Inggris tahun 1972) dan Sjuman Djaya mengangkatnya pula ke layar perak tahun 1974). * Polemik Kebudayaan (editor, 1948) * Bentrokan dalam Asrama (drama, 1952) * Keretakan dan Ketegangan (kumpulan cerpen) * Kesan dan Kenangan (1960) * Debu Cinta Berterbangan (novel, Singapura, 1973) * Belitan Nasib (kumpulan cerpen, 1975) * Pembunuhan dan Anjing Hitam (kumpulan cerpen, 1975) * Pak Dullah in Extrimis (drama, 1977) * Si Kabayan, Manusia Lucu (1997). * Manifesto Khalifatullah (novel, 2006). Adinegoro Sastrawan lahir 14 Agustus 1904 di Talawi, Sumatera Barat, meninggal 8 Januari 1967 di Jakarta Karya - karyanya : Buku * Revolusi dan Kebudayaan (1954) * Ensiklopedi Umum dalam Bahasa Indonesia (1954), * Ilmu Karang-mengarang * Falsafah Ratu Dunia Novel * Darah Muda. Batavia Centrum : Balai Pustaka. 1931 * Asmara Jaya. Batavia Centrum : Balai Pustaka. 1932. * Melawat ke Barat. Jakarta : Balai Pustaka. 1950. Cerita pendek * Bayati es Kopyor. Varia. No. 278. Th. Ke-6. 1961, hlm. 3—4, 32. * Etsuko. Varia. No. 278. Th. Ke-6. 1961. hlm. 2—3, 31 * Lukisan Rumah Kami. Djaja. No. 83. Th. Ke-2. 1963. hlm. 17—18. * Nyanyian Bulan April. Varia. No. 293. Th. Ke-6. 1963. hlm. 2-3 dan 31—32. Ahmad Tohari Sastrawan lahir di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah, 13 Juni 1948) Banyak karya - karya hasil dari gerak khusuk tangannya seperti: * Kubah (novel, 1980) * Ronggeng Dukuh Paruk (novel, 1982) * Lintang Kemukus Dini Hari (novel, 1985) * Jantera Bianglala (novel, 1986) * Di Kaki Bukit Cibalak (novel, 1986) * Senyum Karyamin (kumpulan cerpen, 1989) * Bekisar Merah (novel, 1993) * Lingkar Tanah Lingkar Air (novel, 1995) * Nyanyian Malam (kumpulan cerpen, 2000) * Belantik (novel, 2001) * Orang Orang Proyek (novel, 2002) * Rusmi Ingin Pulang (kumpulan cerpen, 2004) * Ronggeng Dukuh Paruk Banyumasan (novel bahasa Jawa, 2006) meraih Hadiah Sastera RancagĂ© 2007 Ahmadun Yosi Herfanda Mulai membuka indranya nya didunia di Kaliwungu, Kendal, 17 Januari 1958 Karya - Karyanya: * Ladang Hijau (Eska Publishing, 1980) * Sang Matahari (kumpulan puisi, bersama Ragil Suwarna Pragolapati, Nusa Indah, Ende, 1984), * Syair Istirah (bersama Emha Ainun Nadjib dan Suminto A. Sayuti, Masyarakat Poetika Indonesia, 1986), * Sajak Penari (kumpulan puisi, Masyarakat Poetika Indonesia, 1990), * Sebelum Tertawa Dilarang (kumpulan cerpen, Balai Pustaka, 1997), * Fragmen-fragmen Kekalahan (kumpulan sajak, Forum Sastra Bandung, 1997), * Sembahyang Rumputan (kumpulan puisi, Bentang Budaya, 1997), * Ciuman Pertama untuk Tuhan (kumpulan puisi, bilingual, Logung Pustaka, 2004), * Sebutir Kepala dan Seekor Kucing (kumpulan cerpen, Bening Publishing, 2004), * Badai Laut Biru (kumpulan cerpen, Senayan Abadi Publishing, 2004), * The Warshipping Grass (kumpulan puisi bilingual, Bening Publishing, 2005), * Resonansi Indonesia (kumpulan sajak sosial, Jakarta Publishing House, 2006), * Koridor yang Terbelah (kumpulan esei sastra, Jakarta Publishing House, 2006). Ajip Rosidi Seorang sastrawan lahir di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, 31 Januari 1938 * Tahun-tahun Kematian (kumpulan cerpen, 1955) * Ketemu di Jalan (kumpulan sajak bersama SM Ardan dan Sobron Aidit, 1956) * Pesta (kumpulan sajak, 1956) * Di Tengah Keluarga (kumpulan cerpen, 1956) * Sebuah Rumah buat Haritua (kumpulan cerpen, 1957) * Perjalanan Penganten (roman, 1958, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis oleh H. Chambert-Loir, 1976; Kroatia, 1978, dan Jepang oleh T. Kasuya, 1991) * Cari Muatan (kumpulan sajak, 1959) * Membicarakan Cerita Pendek Indonesia (1959) * Surat Cinta Enday Rasidin (kumpulan sajak, 1960); * Pertemuan Kembali (kumpulan cerpen, 1961) * Kapankah Kesusasteraan Indonesia lahir? (1964; cetak ulang yang direvisi, 1985) * Jante Arkidam jeung salikur sajak lianna (kumpulan sajak, bahasa Sunda, 1967); * Jeram (kumpulan sajak, 1970); * Jante Arkidam jeung salikur sajak lianna (kumpulan sajak, bahasa Sunda, 1967) * Ikhtisar Sejarah Sastera Indonesia (1969) * Ular dan Kabut (kumpulan sajak, 1973); * sajak Anak Matahari (kumpulan sajak, 1979, seluruhnya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh T. Indoh, dan dimuat dalam majalah Fune dan * Shin Nihon Bungaku (1981) * Manusia Sunda (1984) * Anak Tanahair (novel, 1985, terjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Funachi Megumi, 1989. * Nama dan Makna (kumpulan sajak, 1988) * Sunda Shigishi hi no yume (terjemahan bahasa Jepang dari pilihan keempat kumpulan cerita pendek oleh T. Kasuya 1988) * Puisi Indonesia Modern, Sebuah Pengantar (1988) * Terkenang Topeng Cirebon (kumpulan sajak, 1993) * Sastera dan Budaya: Kedaerahan dalam 1995) * Mimpi Masasilam (kumpulan cerpen, 2000, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang) * Masa Depan Budaya Daerah (2004) * Pantun Anak Ayam (kumpulan sajak, 2006) * Korupsi dan Kebudayaan (2006) * Hidup Tanpa Ijazah, Yang Terekam dalam Kenangan (otobiografi, 2008) Ajip juga menulis drama, cerita rakyat, cerita wayang, bacaan anak-anak, lelucon, dan memoar serta mengeditori beberapa bunga rampai. * Akmal Nasery Basral * Seputar Pembaruan Tentang Islam, co-editor (non-fiksi, 1990). * Andai Ia Tahu: Kupas Tuntas Proses Pembuatan Film, penyunting pendamping (co-editor) (non-fiksi, 2003) * Kisah Kasih Negeri Pengantin, co-writer (non-fiksi, 2005) * Imperia, novel (2005) * Ada Seseorang di Kepalaku Yang Bukan Aku, kumpulan cerpen (2006) * Melodi Tanpa Do, skenario Film Televisi (FTV), ditayangkan Indosiar (2006) * Selasar Kenangan, penyunting penyelia, kumpulan cerpen mailing list Apresiasi Sastra (2006) * Nagabonar Jadi 2, novel adaptasi (2007) Andrea Hirata Ia lahir di pulau Belitong, propinsi Bangka Belitung 24 Oktober 1. Laskar Pelangi 2. Sang Pemimpi 3. Edensor 4. Maryamah Karpov Laskar Pelangi termasuk novel yang ada di jajaran best seller untuk tahun 2006 - 2007.